readbud - get paid to read and rate articles

Kamis, 11 Maret 2010

Ibu Hamil Tak Perlu Takut Minum Air Es!

Banyak mitos di tengah masyarakat kita menyangkut kehamilan. Di antaranya mitos tentang minum air es. Benarkah bisa mengakibatkan kembar air? Banyak juga yang meyakini minum air es dapat membuat anak besar.

Salah Istilah
Apakah kembar air itu? Lagi-lagi ini merupakan istilah yang salah. Menjuluki suatu kehamilan dengan air ketuban yang kelewat banyak sebagai kembar air tidaktah tepat.

Jelas bahwa air ketuban itu bukan kembaran sang bayi. Air ketuban (cairan amnion) diproduksi oleh sel (endotel) yang melapisi kantong ketuban dan permukaan plasenta (ari-ari, uri) dan peresapan cairan (eksudasi) melewati membran kantong ketuban.

Pada proporsi yang lebih besar, air ketuban dihasilkan air kencing janin. Dalam keadaan sehat, janin akan minum air ketuban dan mengeluarkannya kembali dalam bentuk kencing, sehingga seolah-olah terjadi suatu lingkaran atau siklus yang berulang.

Itu sebabnya bentuk, rupa, bau air ketuban tidak jauh berbeda dengan air kencing. Dalam air ketuban juga dijumpai sel-sel dan rambut (lanugo) yang terlepas serta butiran lemak yang biasa melapisi permukaan kulit bayi (verniks kaseosa).

Pada suatu keadaan tertentu air ketuban didapatkan dalam jumlah yang lebih dari normal. Keadaan ini disebut polihidramnion, atau kadang disebut hidramnion saja.

Volume air ketuban bervariasi menurut umur kehamilan. Puncaknya di umur kehamilan sekitar 33 minggu, kemudian berangsur berkurang mendekati kehamilan cukup bulan. Sekitar 33 minggu, volume air ketuban berkisar satu sampai 1,5 liter. Pada kasus polihidramnion bisa sampai 3 liter, bahkan 5 liter.

Mungkin Proses Infeksi
Polihidramnion bisa dijumpai bila produksi air ketuban oleh sel pelapis selaput ketuban serta peresapan cairan melalui selaput ketuban terjadi secara berlebihan.

Penyebab keadaan tersebut belum bisa dipastikan secara benar, salah satu yang dicurigai adalah adanya proses infeksi. Dua pertiga kasus polihidramnion tidak diketahui sebabnya.

Seperti disebutkan sebelumnya, produksi paling dominan air ketuban adalah hasil dari proses urinasi atau produksi air kencing janin. Sudah juga dijelaskan bahwa janin meminum air ketuban dalam jumlah yang seimbang dengan air kencing yang diproduksi. Bila keseimbangan ini berubah, yaitu produksi air kencing berlebihan atau bayi tidak mampu meminum air ketuban, dapat terjadi polihidramnion.

Pada cacat bawaan sehingga air ketuban tak bisa tertelan, misalnya karena sumbatan atau penyempitan saluran pencernaan bagian atas, volume air ketuban akan meningkat secara drastis. Demikian pula bila kemampuan menelan janin mengalami gangguan, misalnya janin lemah karena hambatan pertumbuhan atau kecacatan yang menyangkut sistem saraf pusat hingga fungsi gerakan menelan mengalami kelumpuhan. Ketidaksesuaian golongan darah antara ibu dan janin yang dikandungnya juga bisa mengakibatkan terjadinya polihidiamnion.

Dari uraian tentang sebab dan mekanisme terjadinya polihidramnion, sudah jelas bahwa wanita hamil tidak perlu was-was minum air es atau mandi di malam hari. Selain itu, harus dipahami, meskipun tidak selalu disertai cacat pada janin, kita harus siap menghadapi kemungkinan adanya kecacatan bila menghadapi kasus polihidramnion.

Cepat Mblendhung
Produksi air ketuban yang abnormal baru bisa terjadi setelah umur kehamilan mencapai 22 minggu atau lima bulan.

Penderita biasanya merasa kandungannya cepat sekali berkembang (seolah tahu-tahu mblendhung).

Pada kasus polihidramnion ekstrem, pembesaran perut bisa begitu berlebihan sehingga dinding perut menjadi tipis dan terlihat pembuluh darah di bawah kulit. Lapisan kuilt pecah hingga tampak guratan-guratan pada permukaan perut secara berlebihan.

Rahim yang membesar berlebihan dapat menimbulkan rasa sesak dan gangguan napas karena paru-paru terdesak dan kapasitasnya mengurang. Sesak napas begitu hebat sehingga bisa menjadi alasan dokter untuk melakukan suatu tindakan medik.

Kalau diukur, pertambahan lingkaran perut begitu progresif, juga tinggi rahim. Dokter pemeriksa akan kesulitan melaba letak dan kedudukan janin karena besar janin yang relatif kecil dibandingkan pembesaran perut.

Letak janin sering tidak normal. Dengan alat pemeriksa, suara denyut jantung janin terdengar jauh karena jantung janin jauh dari permukaan. Namun, alat uftrasonografi dapat memberi diagnosis yang lebih pasti dengan cara mengukur ketinggian kantong air ketuban dan indeks cairan amnion (amniotic fluid index). Alat ini sekaligus untuk mengetahui apakah ada kelainan bawaan pada janin dan gangguan pertumbuhan janin.

Bisa Lahir Prematur
Polihidramnion meningkatkan risiko kelahiran prematur karena peregangan rahim yang berlebihan akan memicu terjadinya kontraksi.

Bila ada kontraksi rahim dan keadaan masih memungkinkan, dokter akan berusaha mencegah timbulnya persalinan prematur dengan memberikan obat pencegah kontraksi. Cara lain mencegah peregangan rahim yang berlebihan adalah dengan mengeluarkan sebagian cairan ketuban melalui sebuah jarum yang dimasukkan dari permukaan perut, yang disebut sebagai amniosentesis. Tindakan ini juga dapat digunakan untuk mengurangi rasa sesak penderita yang kadang tidak tertahankan.

Risiko komplikasi persalinan juga meningkat. Kemungkinan terjadinya perdarahan pasca persalinan lebih tinggi dibandingkan pada kehamilan biasa. Pada polihidramnion juga bisa dijumpai komplikasi lepasnya plasenta dari perlekatannya sebelum operasi dan terjadinya kematian janin di dalam kandungan.

Kejadian bedah caesar juga lebih tinggi dibandingkan pada kehamilan biasa karena letak janin yang tidak normal atau menurunnnya kesejahteraan janin.

Oleh: Dr. Bharoto Winardi Soeprono, Sp.OG, Dokter obstetri dan ginekologi
Sumber : Kompas.com

0 komentar:

Pusatnya Pulsa Elektronik